Sunday, September 10, 2006

SAWARNA, DESA WISATA YANG MERANA

Sepanjang jalan menuju desa itu akan terlihat barisan pohon jati yang rapih, di belakang barisan pohon jati terlihat birunya laut karena terkena pantulan dari langit. Desa itu terlihat masih asri dan alami, inilah mungkin yang memancing para pemburu ketenangan atau wisatawan rela menginap sampai satu minggu bahkan sampai satu bulan. “ Pernah ada wisatawan dari Belanda menginap di rumah penduduk sampai satu bulan.” Terang Mustofa, pemuda desa Sawarna yang juga menjadi guide.
Udara di desa Sawarna masih sangat alami, kesejukannya terasa oleh kami Tim Jelajah Banten ketika pagi – pagi berjalan santai di pinggiran jalan. “ Udaranya dingin, namun terasa beda dengan udara di kota.” Terang Arif, salah satu tim jelajah Banten. Setelah semalam bergadang dengan seorang kyai yang sedang merintis pesantren salafiah, pagi – pagi kami beranjak untuk melihat – lihat suasan pantai yang sering dijadikan shurving para wisatawan, terutama wisatawan asing.
Beberapa kilometer dari rumah penduduk, tampak terlihat pohon kelapa yang yang berjajar dengan sangat rapih, seperti para prajurit yang sedang mengikuti upacara kehormatan. “ Lihat sebelah kanan, ada barisan ban yang dicat putih,” ujar Malik, sambil menunjukan jari telunjuknya ke arah yang dimaksud.
Barisan ban yang dicat putih, tampak terlihat berbaris sekitar dua kilometer, di tengahnya rumput digunduli. Lahan kosong yang dibatasi ban bercat putih itu adalah tempat mendaratnya pesawat yang kecil atau lebih dikenal dalam dunia wisata dengan sebutan Bandara Perintis.” Ini adalah Bandara perintis sebagai tempat untuk mendaratnya pesawat, umumnya pesawat yang mendarat di sini adalah jenis pesawat yang berkapasitas 30 orang,” ujar Arif, salah satu tim yang juga memiliki travel.
Setelah menatap bandara perintis itu, tim jelajah Banten pun bergegas melangkahkan kakinya menuju ke arah pantai yang sering dijadikan surving oleh para wisatawan asing. Beberapa menit kemudian, tim jelajah Banten tiba di suatu tempat yang sepertinya tidak terurus lagi. Terlihat atap bangunan itu sudah mulai bosan dan hendak melayang dari pondasinya, Air pompa pun tidak bisa dipakai lagi, dinding tembok yang sudah mulai memudar menambah keruhnya pemandangan di pantai itu.
Bangunan itu sering disebut dengan nama home stay oleh para pelarian wisata. Home stay itu terlihat kusut dan tidak layak huni, konon itu adalah milik pemerintah setempat, namun akibat tidak dikelola dengan serius, akibatnya, gedung itu kusut seperti rambut yang tidak pernah disisir, padahal sesungguhnya, para wisatawan sangat membutuhkan rumah itu sebagai tempat persinggahan mereka, ketika istirahat.
Sesampai di tepian pantai Ciantir, tim jelajah Banten mencari bebatuan yang lucu yang diharapkan bisa jadi oleh – oleh. Kejara – kejaran gelombang di laut menambah serunya penjelajahan. “ gelombang yang tinggi biasanya sering dijadikan oleh para wisatawan untuk surving.” Ujar Arif.
Dalam jelajah Banten di Pantai Ciantir, tim jelajah melihat genangan air yang tembus pandang, terlihat ikan bersuka ria dan bermanja – menjad dengan air, seperti akurium raksasa yang sengaja dibuatkan untuk warga di desa itu.
Selain memiliki wisata pantai desa Sawarna, juga memiliki wisata goa, diantaranya Goa Lauk, Goa Lalay, Goa Sikadir dan lain sebagainya.” Sebetulnya masih banyak A, lokasi wisata di desa ini yang bisa dikunjungi.” Ujar Mustofa, pemuda desa itu.
Selesai menikmati panorama di pantai, tim jelajah melanjutkan jelajahnya ke Goa Lauk. Bentangan sawah tampak terlihat anggun dan sejuk, jalan yang ke arah goa hanya setapak, sehingga memaksakan tim jelajah Banten sering terperosot. Tepat di depan goa kami pun bergegas masuk ke dalam setelah sebelumnya menyalakan obor, maklum di dalam goa gelap. Tetesan air dari stalakmid masih menetes, ini menandakan goa itu masih aktif. Kemurnian goa ini kembali ternodai akibat tangan – tangan iseng mencoret tembok sisi luar atas gedung.
Desa wisata Sawarna memang belum banyak yang kenal, padahal bentangan pantai, barisan kokoh pohon jati terlihat indah dan bisa dijadikan tempat alternative bagi para wisatawan yang suka dengan pemandangan alam. Selamat Menikmati…****************

1 Comments:

Blogger Kamerad Yoyo said...

Melalui ini saya ingin memberitahukan bahwa saya telah kehilangan Laptop HP Presario V3908 no. produk : FK-596-PA no. seri : 2CE-8200-GDH pada tanggal 13 Oktober 2008 sekitar jam 01.00 – 02.00 WIB ketika dalam perjalanan naik bus ARMADA jurusan Kp.Rambutan – Merak.

Mohon bagi siapa saja yang mengetahui keberadaan laptop ini menghubungi saya.

Semoga musibah yang saya alami dapat meningkatkan kewasdaan kita dalam menumpang kendaraan umum.

Pastikan kendaraan umum yang anda tumpangi nyaman dan jauh dari pencuri. Selain itu pelayanan dari penyedia angkutan umum lebih baik dalam melindungi penumpangnya dari segala tindakan kejahatan.

Mohon membantu saya dengan menyebarkan email saya ke milist anda.

Marilah kita memerangi pencurian dalam kendaran umum.

Terima Kasih,

Yohanes SH

http://kameradyoyoisme.blogspot.com/

1:07 AM  

Post a Comment

<< Home